DANAU KELIMUTU-PULAU FLORES

Danau Kelimutu merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Pulau Flores,keindahan alam dan keunikannya telah menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Danau yang berada di Flores bagian Timur.Secara administratif Danau Kelimutu terletak di Desa Pemo,Kecamatan Kelimutu,Kab.Ende,Flores-Nusa Tenggara Timur.Danau ini juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Kelimutu dan dikelola langsung oleh kementerian Kehutanan melalui BKSDA(Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam).

Keunikan

Jika Anda berlibur ke Pulau Flores,pastikan untuk mengunjungi Danau Kelimutu atau “Danau Tiga Warna” sebagai julukannya karena memiliki 3 Danau dengan warna yang berbeda dan telah berubah warna 44 kali dari tahun 1915-2011.Nama Kelimutu sendiri berasal dari kata “Keli” yang berarti Gunung dan “Mutu” berarti mendidih.

Berikut tiga Danau Kelimutu dengan nama yang berbeda:

  • Tiwu Ata Mbupu Menurut masyarakat setempat Danau ini  Dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah nenek moyang suku Ende Lio.Luas Danau ini sekitar 4 ha dengan kedalaman 67 meter dan berwarna kehitaman,kadang putih.
  • Tiwu Ata Polo Danau ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya arwah orang-orang yang semasa hidupnya selalu berbuat kejahatan.Danau ini berwarna hijau,kadang merah dan memiliki luas sekitar 4,5 ha dengan kedalaman 64 meter.
  • Tiwu Nuwa Muri Koo Fai Danau ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya jiwa pemuda/pemudi yang telah meninggal dunia.Danau ini berwarna hijau lumut dan luas 5,5 ha dengan kedalaman 127 meter.

Akses dan Daya Tarik Wisata

Setiap Tahun Danau Kelimutu selalu dikunjungi oleh Wisatawan untuk menyaksikan langsung keindahan alam serta keunikan Danau tiga warna terutama saat matahari terbit di pagi hari.Setiap pengunjung dikenakan tariff sebesar(Mancanegara Rp.150.000/orang dan Domestik Rp.15.000/orang).Pada tahun 2015 pemasukan sektor Pariwisata dari Danau Kelimutu sebesarRp. 2,4 miliar  dengan jumlah pengunjung mencapai 62.957 orang;dan untuk mendukung kegiatan Pariwisata Pemerintah mengadakan event tahunan yaitu “Festival Danau Kelimutu” yang diadakan setiap bulan Agustus.Festival ini diawali dengan Tarian adat masyarakat “Lio” yaitu “Tari Gawi” dan diakhiri dengan acara “Pati Ka” yaitu peletakan sesajian di Danau Kelimutu untuk memberi makan arwah leluhur.Dalam festival ini juga masyarakat menyuguhkan aneka jenis Kuliner dan kerajinan tangan berupa kain tenun dan anyaman bamboo.

Untuk mencapai Danau ini pengunjung dapat melalui route:

  • Ende – Moni (± 2 jam ) Pengunjung dapat menggunakan angkutan umum/rental mobil dari Kota Ende menuju Moni,dalam penjalanan anda akan menikmati indahnya persawahan serta kampung adat masyarakat Ende Lio.
  • Maumere – Moni (± 2,5 jam ) Pengunjung dapat menggunakan angkutan umum/mobil rental dari Kota Maumere menuju Kampung Moni dengan melintasi wilayah pantai Selatan Pulau Flores.

kampung Moni merupakan titik awal menuju puncak Gunung Kelimutu sekaligus sebagai tempat istirahat bagi pengunjung sebelum melajutkan penjalanan menuju Danau 3 warna,disini pengunjung dapat menemukan  Penginapan dan Rumah Makan serta jasa Guide Lokal menuju Danau Kelimutu.Jam 5 pagi merupakan waktu yang tepat menuju area puncak dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.Dari Puncak tampak Danau Tiwu Nuwa  Muri Koo Fai dan dibatasi dengan tebing batu cadas disebelahnya tampak Danau Tiwu Ata Polo. Sementara diseberang sisi kedua Danau tersebut ada Danau Tiwu Ata Mbupu yang memiliki kedalaman sekitar 67 meter dan berwarna kehitaman.

Akhirnya saat yang ditunggu pun tiba,yaitu menjelang matahari terbit.Matahari mulai merangkak di belakang tebing Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai,keindahan alam yang sungguh luar biasa tersaji dengan indah.Warna jingga Matahari dipadu dengan warna hijau Danau Kelimutu membentuk lukisan alam yang begitu indah,moment ini terasa sempurna saat ditemani secangkir kopi Flores.

Sejarah dan Perubahan Alam

Danau Kelimutu pertama kali ditemukan oleh orang Belanda bernama Van Such Telen pada Tahun 1915,Saat ditemukan ketiga Danau ini berwarna merah ,putih dan biru.Danau Kelimutu mulai dikenal Dunia setelah dituangkan dalam sebuah tulisan dan dipublikasikan oleh Y.Bouman pada tahun 1929.Sementara itu Sejak 1915 – 2011 Danau ini telah berubah warna beberapa kali dan yang paling sering adalah Danau Tiwu Ata Polo hingga 44 kali dan menjadi hulu dari sungai Ria Mbuli.

Menurut penelitian para ahli perubahan warna dari ketiga Danau diatas disebabkan oleh proses geokimia di dasar Danau yang menghasilkan kandungan zat kimia tertentu,hal ini juga dipicu oleh perubahan gas Gunung Api atau dampak kenaikan suhu Danau.

Cerita Rakyat dan Atraksi Budaya

Menurut kepercayaan masyarakat setempat yaitu suku “Lio” bahwa arwah atau jiwa dari orang yang telah meninggal akan datang dan berkumpul di Danau Kelimutu sebagai tempat peristirahatan terakhir.Sebelum mendiami kawah Kelimutu,para arwah akan menghadap “Konde Ratu” sebagai penjaga pintu masuk “Perekonde”.Para arwah akan masuk kedalam salah satu kawah Danau sesuai dengan usia dan perbuatan mereka selama masih hidup.

Tips berwisata di Danau Kelimutu

  • Ketiga Danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Kelimutu,patuhilah peraturan dengan tidak membuang sampah di area wista Danau Kelimutu dan jangan mengambil sesuatu dari kawasan ini.
  • Hormatilah tempat ini dengan tidak merusak apapun.
  • Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Danau Kelimutu adalah pagi hari sebelum matahari terbit.
  • Gunakan perlengkapan dan alat keselamatan saat mendaki menuju puncak kelimutu seperti sepatu ,jaket,sarung tangan dan topi hangat.
  • Gunakan jasa Pemandu Lokal agar anda tidak tersesat saat menuju puncak Danau Kelimutu.

 

 

Terima Kasih

 

 

Penulis

Gerry

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
WhatsApp chat